Budaya
Kota Pasuruan
Sebagai sebuah kota yang dikenal dengan sebutan Kota Santri, seni budaya di Kota Pasuruan banyak diwarnai oleh cirri khas budaya Islami. Daerah yang terbentang di hamparan pesisir ini memiliki keanekaragaman kesenian daerah yang atraktif dan komunikatif dengan tata cara kehidupan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dan nelayan. Selain kegiatan seni modern, beberapa seni tradisional tetap dipertahankan hingga saat ini. Beberapa contoh kebudayaan di kota Pasuruan adalah:
- Terbang Bandung
Tari terbang Bandung adalah drama tari tradisional
khas rakyat Pasuruan yang merupakan perkembangan dari seni hadrah. Terbang
Bandung dimainkan oleh dua atau lebih group ‘ Terbang ‘. Drama tari Terbang
Bandung ini merupakan perbandingan permainan instrument, kecakapan menari dan
kemegahan tata busana antara dua group terbang yang sedang bertanding.
Lama-kelamaan permainan ini berkembang kea rah lain bercampur dengan unsur
magis menjadi permainan adu kekuatan ( sihir ).
- Seni Hadrah Al Banjari
Seni Hadrah Al Banjari merupakan suatu seni yang
bernafaskan Islam. Disebut Al Banjari kaena alat terbang serta aturan memukul
terbangnya berasal dari Banjarmasin. Meskipun berasal dari luar daerah,
kesenian ini sudah memasyarakat di Kota Pasuruan.
- Tari Merak Abyor
Tari Merak Abyor ini merupakan tari-tarian khas
Pasuruan. Tari merak abyor ini merupakan kreasi Sanggar Tari Dharma Budaya
Pasuruan yang diilhami oleh tari merak yang ada.
- Tari Kencring Wirasari
Sebuah tari rakyat garapan Sanggar Tari Dharma Budaya
Pasuruan yang mengungkapkan gerak gemulai prajurit putri yang sedang
melepaskan lelah sambil menari. Tarian ini melambangkan semaraknya gerak dan
gemerincingnya gongseng sebagai penggugah semangat prajurit dengan sepak
terjang yang lincah, enerjik dan menarik.
- Pencak Silat Kuntu
Pencak Silat Kuntu merupakan seni bela diri yan sudah
cukup tua usianya. Padepokan Pencak Silat Kuntu yang berada di Pedukuhan
Mancilan sudah ada sejak jaman Belanda. Pencak silat Kuntu teus berkembang dan
telah menghasilkan banyak pendekar. Pendekar Kuntu tidak cukup hanya
mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga berusaha mengisi tubuhnya dengan
kekuatan kanuragan sehingga memiliki kekebalan tertentu.
Makanan Khas
Pasuruan
- Bipang Jangkar
Kemasan kertas ini masih kami pertahankan sampai sekarang untuk menjaga
keaslian citarasa Bipang.
- Kupang Keraton Pasuruan
Kupang adalah hewan yang hidup hanya dilaut, warna tubuhnya coklat agak
pucat. Kalau dalam kondisi sudah dimasak maka pada bagian kepalanya berwarna
hitam.
Kupang yang
diolah menjadi sebuah makanan yang khas yang hanya bisa ditemui di sekitar
daerah penangkapannya.
- Kue Cenil
Cenil adalah salah satu jajanan rakyat yang terbuat dari tepung tapioka
atau ketela pohon. Adonan cenil dibentuk bulat, bulat memanjang ataupun kotak
dengan aneka warna cerah seperti merah, kuning dan hijau muda. Setelah
dibentuk, adonan cenil direbus ke dalam air yang mendidih. Penyajian mirip
dengan klepon, yaitu diberi taburan kelapa parut di atasnya.
Ciri Khas Kota Pasuruan
- Batik Pasuruan
Sejarah berkembangnya Batik Pasuruan sudah sejak jaman
nenek moyang. Sampai saat ini terdapat sekitar 60 pebatik yang tersebar di
kelurahan Bugul Kidul dan Tembokrejo. Selain itu terdapat Desa Wisata Batik
Pasuruan letaknya di desa Jagil, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Tidak terkecuali Kota Pasuruan yang menonjolkan corak kembang sirih dan
burung kepodangnya. Motif ini dijadikan ikon Kota Pasuruan, dan sudah dijadikan
seragam wajib bagi seluruh siswa sekolah dasar yang ada di Pasuruan.
Batik Pasuruan, meski terbilang masih tertinggal dengan daerah lain yang
lebih dikenal akan motif batiknya. Dengan objek keindahan wisata Pasuruan yang
sudah banyak dikenal, para pengrajin pun menuangkannya dalam lukisan batik.
Beberapa motif yang cukup dikenal adalah batik sedap malam, jumputan bromo, dan
bunga krisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar